Konten Berkualitas Tinggi? Mari Belajar Membuatnya

Konten berkualitas tinggi adalah konten original yang bermanfaat bagi penulis blog dan orang yang membaca blognya. Dalam arti memberikan pengetahuan serta artenatif solusi pembacanya. Mari belajar membuatnya.

Konten Berkuaitas Tinggi
Gambar Ilustrasi Konten Berkuaitas Tinggi

Pengantar

Sebenarnya seseorang sangat bebas menuliskan sesuatu dalam blognya, selama tidak ada unsur penghinaan atas SARA, kekerasan, pornografi, serta penipuan. Sebelumnya, para blogger menulis blog mereka untuk catatan harian. Masih berlaku kok sampai sekarang, Kan bebas. Tidak hanya sekedar catatan harian, opini mereka juga sangat keren, apalagi mereka percantik lagi dengan template yang keren, enak kita lihat serta cepat.

Lalu masalahnya apa dengan konten berkualitas tinggi. Cerita nya saat monetisasi blog.

Banyak manfaat yang para blogger dapat dari blog mereka. Selain hanya untuk mencatat catatan harian, blog juga sebagai personal branding. Memaparkan portofolio dan keahlian mereka, dan tentunya monetisasi dalam bentuk menampilkan iklan atau dalam bentuk content placement.

Sebelumnya judul ini terinspirasi oleh tulisan Mas Prim dalam blognya, karena memberi menafsirkan arti berkualitas adalah tulisan yang tulus. Dan pengalaman saya mendaftarkan google adsense yang ditolak karena konten saya tidak masuk dalan konten berkualitas tinggi, sehingga saya juga harus bercakap-cakap dengan Mas Andri (auqry.my.id) untuk bisa Google adsense setujui. Tentu saja, penyedia layanan iklan dan sebagainya memberikan standar-standar yang harus dipenuhi oleh para blogger.

Konten Berkualitas Tinggi Dengan Pendalaman Satu Niche

Selanjutnya, semakin kesini semakin berkembang, dari hanya menulis catatan harian. Para blogger mengkhususkan blognya dengan tulisan yang mereka ahli dalam bidangnya, itulah niche.

Apakah boleh lebih dari satu niche? Boleh, kan konsepnya bebas asal sesuai aturan di paragraf sebelumnya. Tapi, jika blog dalam monetisasi maka kami anjurkan untuk menulis setidaknya sepuluh tulisan dengan kategori yang sama.

Kita bisa mememilih satu bidang yang lebih kita kuasai. Dengan bidang satu bidang yang kita kuasai, maka proses penulisan lebih muda, pengalaman yang unik itu bisa tersampaikan kepada para pembaca.

Konten Berkualitas dengan Referensi Para Ahli

Google adsense dalam vidio youtubenya yang berjudul “Konten Berkualitas Google Adsense”. Andy dalam mengawali percakapannya dengan Aurora menyebutkan ”Para ilmuan mengatakan, 99% indra perasa sebenarnya ada di mata kita.”

Baca Juga :   Dolan ke Blog Teman

Opini pribadi yang didukung oleh referensi dari pendapat para ahli akan menjadi lebih kuat dan pengunjung akan percaya dan menyukainya karena tulisan mempunyai dasar yang kuat.

Sebenarnya, memberikan referensi mungkin menjadi solusi bagi para penulis, dalam hal pertanggung jawabannya.

Konten berkualitas Tinggi dengan Posting Secara Konsisten

Arti konsisten sebenarnya sudah saya sebutkan di tulisan yang berjudul “Berlatih Rutin Menulis Blog.

Mengapa Posting secara konsisten dengan jangka waktu yang dekat sangat diperlukan? Logikanya, ketika seseoran menuliskan pengalaman uniknya dalam blog, pengunjung yang tertarik akan berkunjung lagi.

Kalau tulisan dalam blog tidak update, pengunjung akan bosan, dan kemungkinan akan lupa dengan blog kita. Banyaknya kunjungan setiap harinya menjadi perhitungan tersendiri bagi layanan penyedia iklan atau pihak yang berepentingan lainnya terhadap blog kita.

Setidaknya blog kita minimal bisa update satu minggu sekali, tapi hal ini masih harus kita hindari, paling tidak minimal satu minggu ada dua kali posting. Yang paling bagus bagi seorang blogger adalah sehari satu kali posting.

Postingan Bukan Konten Duplikat

Postingan dengan tulisan yang sama tapi url berbeda dalam suatu blog. Menjadikan Google Adsense menilai kurang kualitas blog kita.

Yang menjadi masalah adalah ketidak sengajaan seperti url yang belakangnya ada m=1,m=0 jika di lihat dengan device yang berbeda. Akan di cap oleh mesin perambah sebagai duplikat konten.

Tidak Plagiat

Dalam hal ini mari kira menghindari plagiarisme, dalam bentuk apapun. Kalau tidak salah ada alat untuk scraping blog orang lain. Lebih baik kita mengutip dan memberikan link sumber. Walaupun ini juga tidak disarankan oleh google adsense dalam vidionya.

Penutup

Penulis tidak sedang mengajari membuat tulisan berkualitas tinggi, tapi sama-sama belajar dengan memahami beberapa referensi seperti yang ada dalam youtube google adsense.

Karena ada yang sedang saya dalami terkait dengan konten duplikat serta link keluar, mengapa tidak google adsense menyarankannya. Padaha dalam menggunakan pluggin SEO seperti Yoast, link keluar haruslah ada.

Jika pembaca blog ini ada yang lebih mengetahui terkait tulisan di atas, saya sangat berbahagia jika menuliskannya kedalam komentar di bawah ini.

10 pemikiran pada “Konten Berkualitas Tinggi? Mari Belajar Membuatnya”

  1. Sejujurnya ya, saya udah rada-rada ga respek ama penilaian si google adsense itu, sampai kadang saya nilai lolos adsense itu rezeki-rezekian hahaha.
    Abisnya, kadang gitu isi blog baru dikit, isinya curhatan semua, eh di approve.
    Giliran yang niat bikin artikel, udah banyak pula, eh ga diapprove wkwkwkw

    Kalau menurut saya, artikel bermanfaat itu memang relatif sih ya, bahkan kadang orang lebih merasa tertolong dari artikel receh yang isinya curhatan ketimbang yang terlalu formal 😀

    Karena as we know kan ye, minat baca banyak orang sekarang kurang banget

    Balas
    • 😁 ,tapi blognya kak Rey udah ada adsensenya tuh.
      klo tulisan baru dikit, isinnya curhatan semua trus di approved. kayaknya google adsense lagi baper kali kak. hahaha

      Sebelumnya aq bakai blogger ditolak terus, sepertinya gara-gara konten berulang atau duplikat konten, atau kalau tidak gara gara navigasi blog, atau gara gara “kategori” terlalu banyak.

      Aq melakukan percobaan, 1 minggu setidaknya ada 2 tulisan yang aku post. Terus dengan kategori yang sama, dan minimal ada 5 kategori. Padahal kemarin blogku pengunjungnya sedikit 10-30 per hari. Tapi keterima kak.
      Tapi ya gitu klo traffik rendah pengasilan cuma 1 digit.

      Sebenernya saya kurang suka baca curhatan orang, tapi pernah saya baca curhatan dengan bahasa yang menarik. dan ada point hikmah yang di ambil. Jadi seneng gitu bacanya.

      Balas
  2. Setuju banget dengan rutinitas menulis, tapi ya itu… susaaaaaaaaah banget ngelakuinnya, hihihih.. Kadang pas banyak ide, sehari bisa 2-3 kali posting, tapi habis itu? Bisa 2 minggu hiatus hahaha..

    Balas
  3. “Tapi, jika blog dalam monetisasi maka kami anjurkan untuk menulis setidaknya sepuluh tulisan dengan kategori yang sama.”
    Noted kak. Jadi mskdy walaupun blog kita gado2, hrs ttp ada kategori yg artikelnya banyak ya kak?

    Balas
    • Bukan harus sih kak, tapi dianjurkan.
      secara logika memperjelas struktur blog, dan pengunjung dalam pencarian niche tertentu, akan mencari artikel dengna tema (kategori yang sama)
      mungkin sebagai referensi dapat dilihat dalam search engine jurnal ber judul pertanyaan Should You Create a Niche or Multi-Topic Website?

      Balas
    • Bisa Bu Nursini. Harus didaftarkan dulu ke google adsense, apalagi templatenya Bu Nursini pakai template mas sugeng, jadi cepet dan kemungkinana tidak ada duplikat konten.

      Balas
  4. kalau masalah mempercantik blog hingga kini aku belum sreg melulu masalah template mas bondan…ada aja yang bikin blom puas..misal font atau tampilan fotonya hihi

    cuma punya ku nasih takbuat bikin daily masakan doang atau taruh foto yang aku suka, aku ga berani nulis opini soalnya takut salah ngomong, jadinya cari yang aman aja nulis tentang hobiku sendiri hehehe

    Balas
    • kalau template memang dilematis kak. dulu ketika aku buat blog di blogger juga sering ganti ganti, tapi ini kan tidak di anjurkan sama google. terkait robot google sih. klo aku kan pakek wordpress, jadi aku coba- coba aja templat wordpress di localhost. untuk yang asli aku pilih yang di load browser paling cepet. bisa di cek di google speed insight.

      Gatel rasanya deh nampilin foto, tapi disarankan nampilin foto terbagus, 1 foto untuk 1 sub judul. tapi kalau bukan untuk optimasi blog sih bebas, misalnya kalau bertujuan untuk menampilkan karya foto yaaa bebas Kak

      klo opini didasari dengan dasar yang jelas sih gak papa kak. minimal logis aja.

      Balas

Tinggalkan komentar