Komunikasi sebagai Alat Rutinitas Sosial

Komunikasi sebagai alat rutinitas sosial
Komunikasi sebagai alat rutinitas sosial

Salah satu fungsi komunikasi adalah sebagai alat rutinitas sosial. Fungsi ini saya catat dalam artikel sebelumnya, tapi tidak saya berikan penjelasan lebih mendetail. (Baca : Komunikasi Kerja)

Rutinitas sosial di lingkungan kerja adalah kegiatan-kegiatan yang terjadi secara teratur dan sistematis di lingkungan kerja, seperti sapaan saat bertemu, basa-basi, rapat, meeting, ataupun presentasi.

Rutinitas sosial ini merupakan bagian dari kegiatan kerja yang sewajarnya dan atau harus kita lakukan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Alat Rutinitas Sosial Berupa Salam Sapa & Basa-basi

Lingkungan kerja memerlukan kehangatan hubungan dari para anggota organisasi. Kehangatan itu akan menampilkan salam, sapa bahkan obrolan basa-basi.

Kondisi yang hangat dalam lingkungan kerja tergambar dalam kondisi tubuh yang mempunyai peredaran darah lancar. Dalam arti hubungan yang sehat akan menimbulkan ritme kerja yang sehat.

Mari kita bayangkan jika salah satu dari anggota kerja sedang ngambek. Saya yakin kalau ritme kerja organisasi akan terhambat. seperti adanya sumbatan dalam saluran peredaran darah.

Permintaan Tolong, Permintaan Maaf & Permisi

Ungkapan permintaan tolong, permintaan maaf dan permisi adalah ungkapan atau ekspresi untuk menunjukkan rasa hormat dan tulus kepada orang lain.
Kebutuhan seseorang bisa terekspresi dengan beberapa bentuk ekspresi seperti kalimat perintah atau minta bantuan.

Baca Juga :   Persiapan Keuangan Sehat untuk Masa Pensiun: Tips dan Strategi

Jika itu adalah hal resmi dan koordinatif atasan kepada bawahan kalimat ekspresi perintah maka itu tidak akan masalah. Jika itu adal sesama rekan maka sebaiknya menggunakan kalimat permintaan tolong.

Dalam masalah pekerjaan pun kita kadang membuat kesalahan. Kesalahan itu dapat membuat sakit , rasa kecewa, rasa marah pada rekan kerja kita.

Pernyataan maaf dengan tulus sangat memungkinkan dapat menetralisir emosi marah atau kecewa pada rekan kerja. Dan menimbulkan hubungan baik di masa depan.

Permintaan maaf juga bukan melulu atas kelakukan kita yang salah. Bisa jadi potensi kesalahan yang akan kita lakukan pada rekan kerja. Perminta maafan ini untuk menekan ego kita agar dapat merawat hubungan yang baik. Baca Tebuireng Online

Kesimpulan Komunikasi sebagai Alat Rutinitas Sosial

Sangat penting untuk memahami bentuk-bentuk komunikasi sebagai alat rutinitas sosial dalam lingkungan kerja. Rutinitas sosial dipengaruhi oleh budaya, lingkungan, status sosial, usia, jenis kelamin.

Improvisasi dalam mengucap salam, sapa, basa-basi, permintaan maaf, permintaan tolong dan permisi harus berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi rutinitas sosial ini.


Referensi

zarary, Rara. Juli 2022. Minta Maaf & Memaafkan, Wujud Penurunan Ego dan Bukti Hati Lembut. Tebuireng Online. Waktu Akses 24 Desember 2022

5 pemikiran pada “Komunikasi sebagai Alat Rutinitas Sosial”

Tinggalkan komentar