Menciptakan ruang pasar adalah usaha dalam membuat area jual-beli baik itu berupa barang ataupun jasa. ( Baca: Kompasiana )
Siang ke sore yang sibuk. dalam ruang kerja yang dingin karena ber-AC dengan suhu 16 derajat celcius. Kami fokus pada pekerjaan di depan komputer.
Keluar untuk mencari makan siang pun agak malas karena terik yang berlebih. Maka pilihannya hanya satu, yaitu pesan melalui gawai yang banyak promo.
Sambil makan yang sudah kami terima, ada suara yang sering teratur kami dengar. “Payung… Payung…”
Salah satu dari teman kami pun nyeletuk,”Aneh orang ini, punya jasa service payung tapi masarin jasanya jam segini. Mana ada orang perumahan jam segini terjaga. Yo ora payu gess.”
Daftar Isi
Menciptakan Ruang Pasar dengan Konsisten Melakukan Promosi
“Mungkin di benak bapak payung, masih ada khadimat (pembantu) yang sudah siap-siap menanti kedatangannya.” Ujarku kepada teman kami.
Saya hanya mengira, karena Bapak Payung selalu rutin memasarkan jasanya di waktu yang sama dan mudah kami ingat waktu kedatangannya.
Saya hanya menebak mengapa Bapak Payung selalu menyeru di waktu yang sama. Artinya pelanggan akan menunggu sesuai jam dia lewat.
Tempat yang Tepat
Teman kami tidak setuju dengan anggapan itu. Dia menyatakan kondisi kampung lebih rame dan berpeluang lebih banyak.
Karena ketika payung mereka rusak, tidak mungkin langsung mereka buang dan pasti mereka lebih membutuhkan jasa Bapak Payung.
Berbeda dengan kondisi di perumahan yang cenderung ingin praktis dan mulai minimalis. Payung rusak ya mereka buang dan beli yang baru lagi.
Mungkin hanya sedikit orang yang akan memperbaiki payung yang rusak. Alasannya karena payungnya antik, atau yang punya payung lebih suka merawat daripada melakukan pembelian lagi.
Menciptakan Ruang Pasar dengan Memanfaatkan Waktu
Bapak Payung dalam memasarkan jasanya juga menyadari perangkat yang Dia gunakan. Seperti sepeda kayuh, yang kira-kira bisa menjangkau secara intensif dalam satu hari maksimal mencapai 10 kilometer.
Pasti dalam perjalannya keliling akan menemui area yang bisa kita katakan sepi.
Walaupun seperti itu pasti dia akan berseru dan berteriak “Payuuung, Payuuung.” Itulah usahanya dalam memanfaatkan waktu untuk memberitahukan kepada calon pelanggannya bahwa dia ada.
Selalu Berinovasi Untuk Eksistensinya
Seberapa pengaruh usaha yang dikeluarkan, maka patut bagi bapak payung mencobanya. Walaupun dalam hal ini harus ada hitungannya.
Bapak payung dalam memperkenalkan dirinya bukan hanya berteriak teratur dan terjadwal tapi perlu mencoba alternatif lain dengan membuat selebaran kecil tentang usahanya untuk dia sebar pada saat berkeliling.
Walaupun selebaran ini akan kembali ke tempat sampah misalnya, pasti ada jalan keluar untuk melekatkan namanya pada hati para calon pelanggan.
Baca Juga : Memahami Perilaku Konsumen Untuk Meningkatkan Penjualan
Produk Baru atau Produk Tambahan
Selepas kerja kami pulang, dan saya numpang dengan salah satu teman saya yang searah dengan stasiun Wonokromo.
Kami menemukan di gang yang lain tukang permak pakaian yang dikerumuni ibu-ibu. Berarti jelas Jasa Bapak Permak lebih dibutuhkan, karena lebih ramai apalagi waktu itu sore hari yang cenderung ibu-ibu sedang aktif.
Bapak Payung harus peka dengan kebutuhan calon pelanggannya. Dengan memahami kebutuhan calon pelanggan Dia dapat mengasah suatu keahlian.
Mungkin latihan jahit sepatu, atau ada hal yang tidak perlu diasah seperti membersihkan tandon air bawah.
Akhir Cerita atas Menciptakan Ruang Pasar
Dalam perjalanan pulang dan untuk menghindari macet, akhirnya kami memilih jalur alternatif yang kami tahu jarang orang yang lewat di situ. Dan akhirnya kami tidak terhambat oleh kemacetan.
Referensi
Mitta, dhyanitara. 2021. “Berinovasi untuk Menciptakan Pasar yang Baru”. Kompasiana, Akses pada 07 Agustus 2022