Judul Membantu Anak Mengatasi Stres di Sekolah ini saya tulis berdasarkan ilmu parenting yang saya pelajari di radio.
Tepatnya dalam acara Mozaik di Sham FM bersama narasumber Bunda Yirawati, Psikolog S. NLLP, yang tayang setiap hari Rabu pukul 13.00–14.00 dengan narasumber berbeda-beda.
Bunda Yirawati menjelaskan bahwa sekolah adalah tempat untuk belajar, berinteraksi, bersosialisasi, berkolaborasi, serta bersenang-senang. Namun, dalam prosesnya pasti ada anak yang mengalami stres karena berbagai sebab. Bahkan, Bunda Yirawati menemukan kasus self-harm pada 600 anak dari 3.000 anak di satu kecamatan. Ini cukup mengejutkan.
Saya sendiri punya cerita, khususnya tentang si kakak yang kini sedang menuju fase kedewasaan. Beberapa hari ini, dia sering merasa sakit perut atau mual — ciri-ciri yang mirip dengan anak yang mengalami stres. Maka, sangat penting bagi saya untuk tahu cara membantu anak mengatasi stres.
Sebab-sebab Stres pada Anak
Stres pada anak bisa disebabkan oleh banyak faktor dan setiap anak meresponsnya dengan cara yang berbeda.
Jika saya merujuk pada kebiasaan si kakak, maka akan terpetakan beberapa sebab:
-
Gawai
Terlalu sering memegang gawai atau terlalu banyak interaksi online dapat menyebabkan stres. -
Banyak Kegiatan
Volume kegiatan yang terlalu banyak juga bisa membuat anak merasa stres. -
Kurang Tidur
Kurang tidur bisa menyebabkan kelelahan fisik dan mental, yang dapat menimbulkan kecemasan hingga depresi. -
Lingkungan Sekolah atau Tekanan Sosial
Anak-anak bisa merasa tertekan oleh tekanan sosial, seperti tuntutan untuk tampil keren atau memenuhi standar tertentu.
Selain itu, faktor lain seperti kekerasan, pelecehan, atau ketidakstabilan keamanan juga bisa memicu stres. Meski hal ini mungkin tidak berlaku bagi si kakak, namun penting untuk diwaspadai.
Baca juga: Bullying dan Cara Mengatasinya
Strategi Membantu Anak Mengatasi Stres
Berikut beberapa tips dan strategi untuk membantu anak mengatasi stres:
1. Mendengarkan Anak
Langkah pertama adalah mendengarkan anak, yaitu memahami kondisi mereka. Banyak anak merasa terbebani oleh tekanan akademik, teman sebaya, atau masalah keluarga. Dengan mendengarkan dan memahami perspektif mereka, anak akan merasa didukung dan stres bisa berkurang.
2. Membantu Anak Meregangkan Fisik dan Otak
Mengajak anak melakukan aktivitas yang mereka sukai seperti bermain game, membaca buku, berolahraga, atau jalan-jalan bisa membantu mereka lebih rileks dan mengurangi stres.
3. Mempertimbangkan Jumlah Kegiatan
Periksa tugas anak secara berkala. Hal ini membantu mengatur kegiatan agar tidak menumpuk, sehingga mengurangi beban mereka.
4. Mengajarkan Anak Mengatur Waktu
Banyak anak stres karena tugas yang menumpuk. Mengajarkan manajemen waktu membantu mereka mengatur tugas dan kegiatan dengan lebih efektif, sehingga mengurangi stres.
5. Membantu Anak Mengatasi Kecemasan
Ajarkan teknik pernapasan sederhana untuk membantu anak merasa lebih tenang, memperbaiki konsentrasi, dan mengurangi kecemasan.
6. Memastikan Anak Tidur yang Cukup
Pastikan anak tidur cukup dan meninggalkan gawai sebelum tidur. Tidur yang cukup penting untuk kesehatan fisik dan mental mereka.
7. Memberikan Dukungan Emosional
Berikan pujian dan apresiasi atas prestasi anak. Ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi stres.
Kesimpulan
Stres pada anak dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Sebagai orang tua, kita penting untuk membantu anak mengatasi stres dengan mendengarkan, mengajak aktivitas positif, mengajarkan manajemen waktu, membantu mengatasi kecemasan, dan memberikan dukungan emosional.
Dengan dukungan yang tepat, anak-anak bisa mengatasi stres dan merasa lebih bahagia serta sehat secara keseluruhan.