Daftar Isi
Bibit Kesadaran
Mengembangkan diri tidak sesederhana mengucapkannya, membutuhkan waktu dan energi untuk berproses. Suatu pagi saya membaca postingan Bapak Anjar Rudiyanto Kurniawan dalam media linkedin. Beliau menceritakan tentang pengalamannya dalam hal pekerjaan. Mengambil jurusan IPA di Madarasah Aliyah agar bisa mendaftar jadi Taruna di Akmil.
Ternyata beliau gagal tes, dan berpindah haluan menjadi satpam. Tidak menjadi masalah karena menghasilkan sesuatu yang halal. Beliau melanjutkan kuliyah sambil bekerja untuk mengembangkan potensi dirinya dengan mengambil jurusan akuntansi. Akhirnya, beliau mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya di perusahaan diapers. Enam bulan setelahnya, beliau pindah kebagian legal. “Terima saja semua bisa kita pelajari. Biarpun saya merasa kesasar yang penting masih bisa bekerja” Celetuknya.
Menyemai Kesadaran
Suatu postingan yang kita anggap biasa saja jika tidak dipandang dengan pandangan positif. Gagal tes, berpindah haluan menjadi satpam dan kesadaran untuk tetap berkembang dengan mengambil kuliyah jurusan akuntansi adalah salah satu point contoh pandangan positif.
- Setiap orang dapat membangun pandangan yang menginspirasi, melihat diri sendiri dari bayi yang tidak bisa apa-apa dan menjadi sekarang bisa berkomunikasi dengan yang lainnya. Itu juga suatu contoh juga kalau seseorang bisa berkembang.
- Tidak ada kata terlambat untuk mengembangkan diri.
- Bersegera dalam mengawali, sikap lima perkara sebelum lima perkara.
- Sehat sebelum sakit
- Muda sebelum tua, atau semakin tua lagi
- Kaya sebelum miskin
- Lapang sebelum sempit
- Hidup sebelum mati
Proses menanam bibit kesadaran ini ada pada individu masing-masing, mereka harus tidak menghiraukan pikiran negatif. Setiap kekurangan pada mereka tidak ditanggapi dengan rasa pesimis. Dan selanjutnya mau atau tidak untuk segera memulainya.
Baca Juga Mengatasi Stres Kerja Karena Volume Pekerjaan Naik
Mepersiapkan Diri
Kita membutuhkan pengetahuan tentang potensi diri yang akan kita kembangkan. Seseorang pasti mempunyai beberapa potensi yang bisa mereka kembangkan. Mereka harus memilih salah satu agar dapat berkonsentrasi dengan baik. Apalagi ada pekerjaan yang lain yang harus kita kerjakan.
Tentu ada waktu dan biaya yang akan kita investasikan. Target waktu yang kita butuhkan untuk mengejar percepatan, tapi tetap berkualitas. Setidaknya kita mengetahui beberapa materi yang akan kita pelajari, agar dapat menentukan waktu belajar dengan tepat. Biaya pun harus kita anggarkan agar tidak menggangu kebutuhan yang sudah seharusnya, mungkin jika ada bonus tahunan menjadi alternati untuk biaya ini.
Meminta izin kepada keluarga, karena akan mengurangi waktu kita bersama keluarga sejenak. Maka kualitas waktu lebih kita konsentrasikan untuk mereka. Agar mereka tidak merasa terdholimi, dan pastinya mereka akan mengerti karena ini untuk kebaikan.
Merawat Konsistensi
Motivasi yang sangat kuat menjadi salah satu akar. Goyangan semacam angin beliung pun tak mampu merobohkannya. Mereka harus memandang bahwa perkembangan diri mereka adalah suatu kebutuhan. Seperti mereka harus makan dan minum agar tetap hidup, walaupun tidak se ekstrim itu.
Masuk dalam komunitas yang sama, akan melahirkan suatu inspirasi yang baru dan perkembangan pengetahuan yang baru. Sangat menyenangkan apabila kita menerima nutrisi ini. Saling bertukar pandangan, menyelesaikan masalah bersama, lebih memudahkan dari pada bekerja sendiri. Ringan sama dijinjing berat sama dipikul.
Kesimpulan
Seseorang yang ingin berkembang haruslah menemukan bibit kesadaran bahwa mereka membutuhkannya. Mereka mulai menanamkan bibit-bibit pikiran positif dengan motivasi yang sangat kuat. Mereka harus menginvestasikan waktu mereka dan materi yang mereka miliki tanpa menggangu kebutuhan sekitar. Dan Mereka juga harus merawat konsistensi agar berkembang dengan baik, berkumpul dengan komunitas yang mempunyai tujuan yang sama berbagi masalah dan solusi mempermudah perjuangan dari pada harus sendiri.
Saya suka postingan yang gini nih,, mengulas tentang capacity building, pengembangan diri emang harus dari dipupuk dan dikembangkan. Setiap orang pasti punya kelebihan masing masing-masing. terkadang mereka tidak tau dengan kemampuannya sendiri.
Iya Pak, kitanya mah yang harus sadar dan mau mencari tahu. Ini saya juga pemula di dunia per Blogkan, belajar walaupun sedikit-sedikit, bergabung dengan komunitas.
Loh Curhat. I am Sorry, heheheh.
Well. Post ini saya ijin simpan. Terkadang mesti toleh kanan kiri. Ya ini jadi penyemangat lagi sih. Terima kasih mas sudah berbagi 🙏
baru tahu saya komen dari mas Benyamin Limanto, kok bisa nyangkut di spam komentarnya mas Benyamin Limanto.
Siap mas semoga bermanfaat