Pendampingan Anak TK A belajar di rumah adalah kegiatan memberikan perhatian, terlebih kegiatan belajar mengajar ada di rumah.
Daftar Isi
Alasan Pendampingan Anak Belajar di Rumah
Sejak adanya pandemi covid 19 ini, kebanyakan kegiatan terkonsentrasi di rumah baik itu kegiatan bekerja, belajar mengajar, dan ibadah.
Sesampainya di ajaran baru tahun 2021 ini saya merasa harus mulai mendaftarkan Shinichi di TK A, karena sudah waktunya.
Dengan pengalaman-pengenalan tetang dunia akademis yang bisa saya bilang tidak ada, pernah satu kali pengalaman mewarnai tapi dia merasa bersalah, sudah merusak gambar yang harus dia warnai.
Setelah itu tidak lagi ada pengalaman yang lain, seperti menulis, mebuat garis, atau lingkaran.
Tantangan tersendiri jika harus belajar dirumah, dengan pendampingan delapan puluh lima persen orang tua, selanjutnya adalah laporan tugas yang sudah dikerjakan kesekolah.
Awal Pembelajaran
Walaupun kegiatan belajar ada di rumah, Shinichi tetap harus mengenal alamat sekolah, gedung sekolah dan segala peralatan bermainnya, untuk menambah semangat belajarnya.
Mengenal guru-guru teladan yang kharismatik, yang siap mendampingi kami dan anak kami dalam proses belaja mengajar.
Beberapa tugas latihan sudah diberikan kepada kami, berupa buku yang di dalamnya ada titik-titik membentuk pola-pola, yang titik-titik ini harus disatukan dengan pensil. Beberapa pola yang harus diselesaikan adalah;
- Menulis bentuk bangun datar, seperti lingkaran dan persegi,
- Menulis huruf abjad, huruf hijaiyah, serta angka,
- Menghafal surat Al Fatihah dan Syahadat,
- Melipat kertas dan menempelkannya pada buku.
Hal-hal yang Kita Butuhkan saat Pendampingan Anak
Ini adalah hal baru bagi saya dalam mendampingi anak usia 4 tahun dalam belajar menulis. Apapun harus ada ilmunya kan, tidak serta merta langsung mengerjakan.
Hal ini juga kali kedua jurnal yang saya tulis dalam blog tentang pendampingan belajar anak dalam rumah, artikel sebelumnya “Belajar Mengajar Menulis Pertama”. Pencarian beberapa tips yang kita perlukan, antara lain;
- Latihan memegang alat tulis dan pembiasaan sikap duduk,
- Latihan membuat titik-titik dan garis-garis untuk menguatkan pegangan,
- Membuat pola belajar untuk mengetahui mood anak.
Seharusnya latihan-latihan semacam di atas juga harus kita adakan di luar tugas yang oleh sekolah berikan. Kalau perlu direkam dan di laporkan kepada para guru agar mendapat nasehat dalam pengajaran selanjutnya.
Permasalahan Saat Pendampingan Anak
Shinichi sangat banyak tertawa, bergerak serta pindah posisi menulis yang kurang pas, mengakibatkan coretannya tidak konsisten (melewati jalur titik-titik).
Sesering mungkin saya membenarkan posisi dia duduk dan membenarkan pegangan pensil sert buku tugasnya.
Maklum masih anak-anak, saya tidak bisa keras terhadapnya karena akan ada permasalahan yang lain yaitu kehilanganan mood.
Hal ini juga saya alami dan saya memberi tanggapan layaknya anak-anak pura-pura ikut ngambek.
Apakah ini porses yang benar? Saya ingin menjelaskan bahwa, baiklah kita berhenti sejenak, nanti kita akan kembali lagi.
Ekspresi lucu saat ngambek saya perlihatkan, ternyata membuatnya semakin menangis dan bersalah. Ternyata ini benar-benar berhenti dengan tempo yang lama (beberapa jam).
Masalah suasana hati anak ini perlu kita kondisikan dengan menampilkan hal-hal yang lucu lalu belajar kembali. Inspirasi-inspirasi yang menyenangkan.
Tapi bagaimana jika kehabisan ide untuk hal ini? Lebih baik istirahat sejenak dengan mengikat komitment belajar kembali saat istirahat usai.
Dalam masalah hafalan masih belum ada, kecuali pelafalan yang sering dia ulang, saya rasa ini hal yang biasa. Terkadang hafalan ini sering diselipkan di beberapa waktu untuk berdo’a, agar semakin fasih.
Baca Juga : Perilaku Anak Yang Seharusnya Tidak Kita Abaikan
Kesimpulan
Awal pembelajaran yang untuk anak TKA adalah menggabungkan pola yang membentuk bangun datar, huruf dan angka.
Perlu latihan sebelumnya dengan membuat titik-titik, garis-garis, agar lebih konsisten saat melakukan tugas ini. Dalam menghafal kita bantu dengan menyisipkan kedalam do’a sebelum beraktifitas.
Mencatat atau mendokumentasi hal yang terpenting dalam bimbingan untuk didiskusikan dengan para guru.
Baca Juga Blog saya di Papa Bondan
tetap semangat belajar untuk adik-adik semua ya 😀 stay safe and stay healthy too
menjaga mood itu yang tarik ulur kak
Tetap semangat Sinichi dan ayah ibunya! Sekarang anak saya masih 2 tahunan, belum terasa dampak belajar dari rumah. Semoga para orang tua yang memiliki anak usia sekolah diberikan kesabaran dan kekuatan dan enjoy mendampingi anak-anaknya di rumah.
Terimakasih Kak Iqbal atas do’a dan motivasinya. semoga di kabulkan. Kami menikmati bimbingan ini walau terkadang ngambek ngambekan hehehhe
yg punya anak SD aja capek, apalagi yg TK, wkwk. ortu yg ngajar, ortu yg bayar spp!
Banyak breaknya hahaha
gak papa Kak tari, yang penting di bimbing