Sebelumnya saya pernah menulis tentang Perkembangan Anak Usia 6 Tahun. Saya bertujuan untuk belajar mengenal bakat anak dan memberikan dukungan yang tepat untuk potensi yang mereka miliki.
Dalam upaya mengenali bakat mereka, saya harus memperhatikan beberapa hal seperti mengamati perilaku, memperhatikan minat dan hobi anak, serta mengajak anak mencoba berbagai kegiatan yang dapat membantu mengungkap bakat mereka.
Langkah-langkah dalam Mengenal Bakat Anak
Beberapa langkah yang saya pelajari dalam mengenal bakat anak:
Mengenal Bakat Anak dengan Mengamati Perilaku Anak
Pertama-tama, saya perlu mengamati perilaku mereka. Melalui observasi ini, saya dapat melihat apa yang mereka sukai dan tidak sukai, serta inisiatif yang mereka lakukan dalam menyelesaikan masalah.
Misalnya, apakah anak lebih suka bermain di luar rumah, bermain game, atau membaca buku. Hal ini dapat membantu saya mengidentifikasi potensi mereka dalam bidang tertentu.
Suatu saat setelah bermain game, si adik mendekati saya dan mengajak saya menuliskan komposisi burger. Saya menyarankan agar ke bundanya yang lebih mengerti.
Komposisi itu segera didikte oleh bundanya, dan si adik segera menuliskannya. Si adik mulai menulis komposisi itu seperti roti, sayuran, patty. Ketika bundanya menyebutkan tomat, si adik protes dan menyebut, “ya roti lagi.” Ujung-ujungnya kami mengerti bahwa dia sedang ingin dibuatkan atau dibelikan burger.
Permintaan yang tidak secara langsung ini mungkin tanda bahwa dia adalah pembuat cerita yang ulung.
Memperhatikan Minat dan Hobi Anak
Kedua, saya juga perlu memperhatikan minat dan hobi mereka. Anak yang memiliki minat dan hobi yang kuat cenderung lebih mudah mengembangkan bakatnya.
Oleh karena itu, saya perlu memberikan dukungan dan kesempatan untuk mereka mengeksplorasi minat dan hobi mereka.
Misalnya, jika anak memiliki minat dalam seni, saya dapat memberikan kesempatan untuk mengikuti kelas melukis atau mengunjungi museum seni.
Cerita kali ini datang dari si kakak yang tidak melanjutkan kelas bahasa Inggris dengan alasan emosional.
Hal itu sangat saya sayangkan, tetapi itu keputusannya, meskipun dia juga kecewa dengan keputusannya. Dengan pengalaman ini, tahun mendatang dia bersemangat untuk masuk ke kelas khusus.
Eksplorasi Berbagai Kegiatan
Ketiga, saya juga dapat mengajak anak mencoba berbagai kegiatan untuk membantu mengungkapkan bakat mereka.
Misalnya, anak dapat mencoba berbagai kegiatan seperti bermain musik, olahraga, menulis, atau berbicara di depan umum. Dengan mencoba berbagai kegiatan, anak-anak dapat menemukan bakat mereka dan mengembangkannya lebih lanjut.
Selain itu, saya juga dapat membantu mereka mengembangkan bakat mereka dengan memberikan dukungan dan motivasi.
Anak yang mendapat dukungan dari orang tua cenderung lebih percaya diri dan termotivasi untuk mengembangkan bakat mereka.
Suatu saat saya bertanya kepada si kakak apa hobinya atau minatnya terhadap sesuatu. Dia menjawab, “tidak tahu.” Bingunglah saya. Akhirnya, sekarang kakak mendapat tugas-tugas dari papa. Lumayan, hasilnya bisa kita lihat di Bilqis Blog.
Kesimpulan
Dalam mengenali bakat anak, penting untuk saya ingat bahwa setiap anak memiliki potensi yang unik. Saya perlu memberikan kesempatan yang sama kepada anak untuk mengeksplorasi potensi mereka. Dengan mengenali bakat anak, saya dapat membantu mereka mengembangkan potensinya dan meraih kesuksesan di masa depan. Aamiin.