Komunikasi merupakan salah satu alat yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain untuk berinteraksi biasa dengan orang lain, komunikasi juga dapat kita gunakan sebagai alat untuk motivasi.
Dalam artikel sebelumnya saya menyatakan beberapa fungsi komunikasi. Yaitu, komunikasi sebagai alat mempengaruhi dan komunikasi sebagai alat untuk motivasi.
Baca juga : Komunikasi Kerja
Ada beberapa perbedaan antara mempengaruhi dan memotivasi, sebagai berikut; Baca : Keller Institute
Daftar Isi
Perbedaan Motivasi dan Mempengaruhi
#Perbedaan | Mempengaruhi | Motivasi |
---|---|---|
Tujuan | mempengaruhi pikiran atau tindakan orang lain | untuk memberikan dorongan atau semangat kepada orang lain agar mereka dapat mencapai tujuan |
Cara kerja | biasanya dilakukan dengan cara yang tidak langsung, misalnya dengan menggunakan propaganda atau persuasi | biasanya dilakukan dengan cara yang lebih langsung, misalnya dengan memberikan pujian atau dukungan |
Dampak | sangat luas dan tidak terprediksi, tergantung pada cara yang digunakan dan bagaimana orang lain meresponsnya. | terbatas dan lebih terprediksi, tergantung pada kemampuan orang yang didorong dan bagaimana mereka merespons dorongan tersebut |
Mengapa Komunikasi sebagai Alat untuk Motivasi?
Umumnya pesan yang kita sampaikan kepada komunikan dapat menimbulkan dorongan bagi mereka dalam mencapai tujuan.
Pentingnya komunikasi dalam memotivasi seseorang terletak pada cara kita menyampaikan pesan kepada orang lain. Bila kita dapat menyampaikan pesan dengan cara yang tepat, maka akan lebih mudah untuk memotivasi seseorang.
Cara menggunakan Komunikasi sebagai Alat untuk Motivasi Seseorang
Berikut adalah beberapa cara menggunakan komunikasi untuk memotivasi seseorang;

1. Menggunakan bahasa yang positif
Dalam hal ini, saat menyampaikan pesan kita harus memastikan untuk menggunakan bahasa yang “positif”. Setelah itu kita juga harus menghindari kata-kata yang negatif atau menyalahkan orang lain. Hal ini akan membuat orang yang kita dorong merasa tidak nyaman dan tidak termotivasi.
2. Memberikan contoh yang menginspirasi
Memberikan contoh adalah salah satu cara yang efektif untuk memotivasi seseorang. Memberi contoh tentang orang-orang yang telah berhasil mencapai tujuan atau mengalami keberhasilan dalam bidang tertentu. Maka hal ini akan memberikan inspirasi kepada orang yang kita dorong untuk mencapai tujuan mereka sendiri.
3. Memberikan pujian
Pujian adalah salah satu cara yang efektif untuk memotivasi seseorang. Maka memberikan pujian atas prestasi yang telah mereka capai atau pujian atas usaha yang telah mereka lakukan. Jadi hal ini akan membuat orang yang kita dorong merasa mendapat penghargaan dan terdorong untuk terus berusaha mencapai tujuan mereka.
4. Membuat tujuan yang jelas
Pada umumnya untuk dapat memotivasi seseorang, sangat penting untuk memberikan pandangan tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas akan memberikan arah kepada orang yang kita dorong dan membantu mereka mengetahui apa yang harus mereka capai.
5. Memberikan dukungan
Dukungan adalah salah satu faktor penting dalam memotivasi seseorang. Memberikan dukungan kepada orang yang kita dorong dengan bantuan, saran, atau bahkan hanya dengan mendengarkan. Maka, hal Ini akan membuat orang yang kita dorong merasa lebih terdorong untuk terus berusaha mencapai tujuan mereka.
Maka dengan menggunakan komunikasi sebagai alat untuk memotivasi seseorang, kita dapat membantu mereka mencapai tujuan dan menjadikan mereka merasa lebih termotivasi untuk terus berusaha.
Namun, perlu kita ingat bahwa setiap orang berbeda dan memiliki motivasi yang berbeda pula. Oleh karena itu, penting untuk memahami kebutuhan dan keinginan setiap orang sehingga kita dapat menggunakan cara yang tepat untuk memotivasi mereka.
Oleh karena itu komunikasi merupakan alat yang powerful dalam memotivasi seseorang. Maka dengan menggunakan komunikasi secara efektif, kita dapat membantu orang lain merasa lebih termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan mereka.
Referensi
Keller, Karen. Desember 2016. Influence vs Inspiration vs Motivation: Understanding Why Influence Wins in the End. Keller Institute. Waktu akses 24 Desember 2022